Listeners:
Top listeners:
Live Radio MSK 1530AM Live Radio MSK 1530AM
Menurut cerita yang beredar di masyarakat, Masjid Agung Demak dulunya merupakan tempat berkumpulnya para Walisongo yang menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. Juga dibangun dari kayu, ini adalah contoh klasik masjid tradisional Jawa, dengan atap bertingkat dan ditopang oleh empat tiang jati yang disebut Saka Tatal/Saka Guru. Pintu Masjid Agung Demak yang dikenal dengan nama Pintu Bledheg dinilai tahan petir.
Pemugaran masjid yang pembangunannya baru selesai pada tahun 1997. Terletak 500 meter dari pantai, masjid ini tetap berdiri setelah tsunami tahun 2004. Hanya beberapa sudut bangunan yang rusak dan retak, namun sebagian besar masih utuh. Masjid tersebut kemudian direnovasi dengan dana dari Bulan Sabit Merah Turki. Di sisi kanan pintu masuk masjid terdapat museum kecil yang menyimpan foto-foto tsunami.
Saya sangat merekomendasikan jalan memutar terutama karena letaknya beberapa blok dari pantai terindah di Indonesia. 3 Masjid di Jawa Permata Arsitektur Jawa. Masjid Agung Banten, masjid dengan mercusuar. Contoh masjid yang berarsitektur “campur” sukses. Hal inilah yang membedakan Masjid Agung Banten dengan masjid tradisional lain yang ada di Indonesia.
Dahulu merupakan candi yang didirikan oleh kerajaan Hindu Aceh. Masjid ini didirikan pada tahun 1618 oleh Sultan Iskandar Muda yang saat itu menjabat sebagai sultan kerajaan Aceh. Ada lagi cerita Masjid Indrapuri dibangun pada tahun 1607-1636 Masehi. Seluruh bangunan terbuat dari kayu dengan beberapa ukiran tradisional Arab. Masjid dengan atap tumpang tindih ini dibangun di atas dinding empat tingkat dari batu kapur bercampur tanah liat.
Masjid Tuha Indrapuri selain tertua di nusantara juga disebut sebagai salah satu tertua di Asia Tenggara. Hal ini didasari karena Islam pertama kali masuk ke nusantara melalui Aceh, yaitu melalui kerajaan Perlak, kemudian kerajaan Samudera Pasai. Masjid ini terletak di tepi timur Sungai Aceh, sekitar 100 meter dari tepian sungai. Di bawah sudut foto di bawah inilah masjid yang paling indah bagi saya.
Masjid tertua di Jakarta. Masjid Al-Anshor. Masjid tertua di ibu kota Indonesia saat ini terletak di Pekojan, Tambora, dan dibangun pada tahun 1648. Masjid Al-Anshor tidak memiliki menara atau kubah dan lebih terlihat seperti rumah daripada masjid. Sulit menentukan bagian bangunan mana yang masih cukup asli. Masjid yang paling tidak bisa dilacak.
Pasalnya, Masjid yang disebut didirikan pada abad 16 itu, sudah tak terlihat seperti aslinya.
Masjid yang berdiri di area pemukiman padat penduduk tersebut, kini hanya meninggalkan cerita penduduk sekitar yang memang sudah lama menetap di pinggiran masjid.
Namun, menurut keterangan pengurus masjid Al-Anshor, H.Martha, untuk dapat membuktikan ini adalah salah satu masjid tertua adalah dengan adanya makam tak bernama yang berada di sebelah barat masjid.
“Makam itu diyakini adalah pendiri sekaligus penyebar Islam awal disini,” katanya, kepada merahputih.com, Rabu (8/7).
Selain itu, dia mengatakan adanya sumur tua yang sudah lama dimanfaat warga untuk keperluan sehari-hari. “Ada sumur tua yang diyakini sebagai sumber air untuk berwudhu pada zaman dulu, dan Anehnya, sumur itu tidak pernah kering meskipun musim kemarau berkepanjangan,” ungkapnya.
Dia menambahkan bentuk limas kubah masjid masih asli. Namun, katanya, atapnya sudah diganti genteng.
Selebihnya sudah direnovasi oleh warga. “Renovasi sudah tiga kali pada tahun 72, 82, dan 92, renovasi tersebut dibiayai pemerintah pada waktu itu,” ujarnya.
Menyandang predikat masjid tertua di Indonesia. Masjid Tua Wapauwe Masjid bersejarah di desa Kaitetu, sebuah desa di Pegunungan Wawane di bagian utara Tanjung Keitetu, Maluku, satu jam perjalanan dari Ambon yang berdiri sejak tahun 1414. Merupakan masjid kayu kecil. Konstruksi aslinya masih dipertahankan, tanpa paku atau pasak.
Kita temukan gaya arsitektur khas masjid tradisional di Indonesia dengan atap bertingkat, ditopang tiang guru saka dan tanpa menara. Dindingnya dilapisi gaba-gaba (daun sagu kering) serta atap jerami.
bestofindonesia.best
Written by: admin
Siaran langsung dari studio bersama Fitria Zein dan ustadz/ustadzah
close
Post comments (0)