KAJIAN TASAWUF
TAUBAT
Sahabat muslim Kajian Tasawuf kali ini mengambil tema “Taubat” , karena taubat merupaka hal yang paling mendasar untuk dilewati bagi pencari tuhan. Wawasan tentang Taubat ini penting ada lima sendi dalam memahami pertaubatan agar taubat kita diterima oleh Allah SWT. Pertama adalah kita harus memahami hakekat taubat, kedua kita harus tahu apa itu dosa (kita harus tahu ini dosa atau tidak, dosa kecil atau dosa besar). Ketiga adalah syarat-syarat pertaubatan agar taubat kita diterima.. Yang keempat sebab-sebab timbulnya dosa. Kelima cara pertobatan kita .
Apa yang dimaksud dengan taubat? Prof. DR. KH. Nasaruddin Umar, MA., mengatakan “Taubat itu adalah kita kembali kejalan yang benar setelah kita tergelincir. Hakekat taubat itu adalah dosa-dosa yang membuat manusia ada jarak/ada tembok yang menghalang antara manusia dan Tuhannya. Kita harus menjebol tembok/penghalang itu agar kita bisa dekat dengan Allah SWT. Tembok ini merupakan beban atau dosa yang harus kita hancurkan. Ada 2 macam dosa yatu secara vertical kepada Allah SWT dan horizontal kepada sesama manusia.”
Mengapa kita bertaubat? “Taubat untuk menjebol tembok pemisah kita dengan tuhan dan menanggalkan beban rasa berdoasa dan rasa bersalah, bertaubatlah semasih dosa itu hangat ditubuh kita. Kalau kita sudah kehilangan kepekaan kita terhadap dosa itu bertanda matinya hati kita”. Diantara tanda matinya qolbu adalah tidak adanya kesedihan pada saat meninggalkan ketaatan.
Sebagai manusia yang penuh dosa kita jangan beranggapan bahwa Allah tidak akan menerima permintaan taubat kita. Sebesar apapun dosa kita mintalah pengampunanNya. Ada sebuah cerita seorang ibu2 mau masuk kerumah rasulullah tapi tidak berani ketika itu ada seorang sahabat yang menemui rasulullah dan mengatakan bahwa ada seorang ibu yang merasa berdosa besar menunggunya diluar karena tidak berani masuk kerumah rasulullah. Nabi Muhammad SAW pun menyuruhnya masuk dan meminta menceritakan masalahnya,”Kenapa menangis bu, sang ibu menjawab saya melakukan dosa besar saya membunuh anak saya. Sekian lama saya menangis bukan karena saya sedih membunuh anak saya tapi saya takut kepada Allah SWT yang tidak akan mengampuni dosa saya yg begitu besar. Maka nabi mengatakan “ibu jangankan seorang anak yang engkau bunuh membunuh 70ribu nabi pun kalo datang dalam keadaan taubat nasuha/ taubat yang penuh kepasrahan akan diampuni oleh Allah SWT. Dari cerita ini keluarlah hadist “Pembunuh 70ribu nabi
Post comments (0)