MADINAH: Ratusan ribu jamaah menghadiri salat Jumat pertama yang akan diadakan di Masjid Nabawi di Madinah karena pertemuan itu ditangguhkan untuk menghentikan penyebaran wabah penyakit coronavirus (COVID-19).
Lampu hijau untuk dimulainya kembali sholat berjamaah datang sebagai bagian dari rencana untuk secara bertahap membuka kembali masjid-masjid Kerajaan sambil memastikan para jamaah dan pengunjung mematuhi langkah-langkah pencegahan.
Larangan akses ke Rawdah tetap berlaku dan hanya kelompok jamaah yang berjumlah maksimal 40 persen dari kapasitas masjid yang diizinkan masuk.
Langkah-langkah pencegahan juga termasuk alokasi pintu khusus untuk masuknya jamaah, pemasangan kamera termal, penghapusan semua karpet sehingga doa dapat dilakukan pada marmer, sanitasi lantai dan halaman masjid, pembukaan berkala kubah dan kanopi untuk ventilasi masjid, dan penghapusan wadah air Zamzam.
Masjid Nabi di Madinah akan ditutup setelah shalat subuh dan dibuka kembali satu jam sebelum sholat subuh. Tempat parkir akan beroperasi pada kapasitas 50 persen dan kampanye kesadaran media telah diluncurkan untuk menyoroti prosedur keselamatan di tempat suci tersebut.
Tim medis juga telah ditempatkan di pintu masuk utama masjid bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan.
Di tempat lain di Kerajaan, jamaah juga berkumpul untuk melakukan sholat Jumat di masjid-masjid di tengah langkah-langkah kesehatan yang ketat.
Pada 31 Mei, pemerintah Saudi membuka kembali semua masjid untuk sholat, kecuali di Makkah, sebagai bagian dari rencana Kerajaan untuk secara bertahap kembali ke kehidupan normal.
Pekan lalu menteri urusan Islam, dakwah dan bimbingan mengatakan bahwa masjid-masjid di negara itu siap menyambut kembali jamaah, setelah kunjungan lapangannya untuk memeriksa bahwa persiapan yang diperlukan telah dilakukan.
Semua jamaah harus tetap menjaga jarak 2 meter di antara barisan, mengenakan topeng untuk memasuki masjid, dan khotbah Jumat dan doa telah dibatasi hingga maksimum 15 menit. /<NR/AN
Post comments (0)